Saturday, December 7, 2013

HARGA TRANSFER YANG DAPAT DINEGOSIASIKAN, DEVISI OTONOMI DAN ASPEK INTERNASIONAL DARI HARGA POKOK TRANSFER

Harga transfer adalah nilai yang diberikan atas suatu transfer barang atau jasa dalam suatu transaksi yang setidaknya salah satu dari dua pihak yang bertransaksi merupakan pusat laba.
Untuk organisasi yang terdesentralisasi, keluaran dari sebuah unit dipakai sebagai masukan bagi unit lain. Transaksi antar unit ini mengakibatkan timbulnya suatu mekanisme transfer pricing. Transfer pricing didefenisikan sebagai suatu harga jual khusus yang dipakai dalam pertukaran antar divisional untuk mencatat pendapatan unit penjual (selling division) dan unit divisi pembeli (buying divison). Pada penjelasan ini pengertian harga transfer dibatasi pada nilai yang diberikan atas suatu transfer barang atau jasa dalam suatu transaksi yang setidaknya salah satu dari kedua pihak yang terlibat adalah pusat laba.

Harga transfer dalam arti luas adalah harga barang dan jasa yang ditransfer antar pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi tanpa memandang bentuk pusat pertanggungjawaban.
Dalam arti sempit, harga transfer adalah harga barang atau jasa yang ditransfer antar pusat laba atau setidak-tidaknya salah satu dari pusat pertanggungjawaban merupakan pusat laba. Untuk pembahasan lebih lanjut, maka harga transfer ini digunakan untuk kepentingan penilaian kemampuan laba divisi. Di dalam suatu perusahaan terdapat :
1.      Divisi yang menjual produk (barang/jasa) = penjual.
2.      Divisi yang membeli produk (barang/jasa) = pembeli.
Oleh karena itu dalam divisi-divisi tersebut perlu dibuat 2 (dua) macam keputusan, yaitu :
1.      Keputusan pemilihan sumber, adalah menetapkan membeli dari luar perusahaan atau eksternal (pemasok) atau membeli dari dalam perusahaan atau internal (divisi penjual).
2.      Keputusan penetapan (penentuan) besarnya harga transfer.

Tujuan Harga Transfer
Harga transfer yang terjadi antar unit harus mencapai beberapa tujuan, antara lain:
1.      Memberi informasi yang relevan kepada masing-masing unit usaha untuk menentukan imbal balik yang optimum antara biaya dan pendapatan perusahaan.
2.      Menghasilkan keputusan yang selaras dengan cita-cita (meningkatkan laba unit usaha namun juga dapat meningkatkan laba perusahaan).
3.      Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari unit usaha individual.
4.      Sistem tersebut harus mudah dimengerti dan dikelola.

Prinsip Dasar Harga Transfer :
a.       Harga transfer sebaiknya sama dengan harga yang akan dikenakan seandainya produk dijual ke konsumen luar atau dibeli dari pemasok luar.
b.      Dalam menjalankan prinsip dasar diatas terdapat dua kebijakan, yaitu:
-          Kebijakan sourcing, yaitu kebijakan apakah akan memproduksi sendiri atau membeli dari pemasok luar.
-          Kebijakan harga transfer, yaitu kebijakan tentang tingkat harga produk yang akan ditransfer antar pusat laba, apabila produksi dilakukan secara internal.
c.       Sistem harga transfer bervariasi dari yang paling sederhana (ideal) sampai yang rumit.

Metode Penetapan Harga Transfer
Tentunya dalam penentuan harga transfer manajemen tidak dapat sembarangan menentukan harga, secara garis besar harga tersebut sbisa mungkin tidak merugikan salah satu pihak yang terlibat, selain itu harga transfer dalam praktiknya harus terus diperhatikan agar tujuan manajemen sesuai dengan tujuan perusahaan.  Ada tiga pendekatan atau metode yang lazim digunakan dalam menentukan harga transfer :
1.      Metode harga pasar (marked-based method).
Sistem ini ditetapkan oleh mekanisme permintaan dan penawaran pasar. Metode ini dianggap paling baik karena cocok dengan konsep pusat laba dan menjadikan penilaian prestasi atas dasar laba. Keunggulannya adalah harga transfernya cukup objektif. Kelemahannya adalah harga pasar produk atau jasa tertentu tidak tersedia. Situasi yang paling ideal pada penentuan harga transfer adalah berdasarkan harga pasar, hal ini akan tercapai jika dipenuhi kondisi-kondisi berikut :
a.       Orang-orang yang kompeten
b.      Atmosfer yang baik
c.       Harga pasar yang normal dan mapan
d.      Kebebasan memperoleh sumber daya
e.       Informasi penuh
f.       Negosiasi
2.      Metode berdasarkan biaya (at cost method)
Adalah metode yang digunakan apabila harga kompetitif tidak tersedia. Didalam akuntansi, biaya yang konvensional komponen-komponen harga pokok produk terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik, baik yang bersifat tetap maupun variable. Metode berdasarkan biaya, terdiri dari :
a.       Berdasarkan biaya variabel (variable cost),
b.      Berdasarkan biaya penuh (full cost).
3.      Metode negosiasi (negosiation methods).
Negosiasi adalah proses formal untuk menentukan besarnya harga transfer antar pusat laba yang terlihat. Penggunaan metode ini harus memahami pedoman yang telah disepakati.

Aspek Internasional Harga Transfer
            Transfer pricing sering juga disebut dengan intracompany pricing, intercorporate pricing, interdivisional atau internal pricing yang merupakan harga yang diperhitungkan untuk keperluan pengendalian manajemen atas transfer barang dan jasa antar anggota. Tujuan penentuan harga transfer internasional terfokus pada meminimalkan pajak, bea, dan risiko pertukaran asing, bersama dengan meningkatkan suatu kompetitif perusahaan dan memperbaiki hubungannya dengan pemerintah asing. Walaupun tujuan domestik seperti motivasi manajerial dan otonomi divisi selalu penting, namun seringkali menjadi sekunder ketika transfe intenasional terlibat. Perusahaan akan lebih fokus pada pengurangan pajak total atau memperkuat anak perusahaan asing. Tujuan penetapan harga transfer internasional :
a.       Pengurangan tarif, bea cukai, dan pajak.
b.      Pengurangan risiko nilai tukar.
Posisi kompetisi yang lebih kuat.

No comments:

Post a Comment