Anggaran
induk adalah rencana keuangan komprehensif utk keseluruhan organisasi yang terdiri atas berbagai anggaran individual.
Anggaran induk dapat disusun untuk satu perusahaan sebagai satu kesatuan
dan dapat disusun sebagai divisi laba. Anggaran induk dibagi
dua :
1. Anggaran
Operasi, menjelaskan aktivitas yang menghasilkan pendapatan untuk perusahaan : penjualan,
produksi, dan persediaan barang.
Anggaran operasi terdiri dari laporan laba
rugi yg dianggarkan serta beberapa data pendukung :
a. Anggaran Penjualan
Anggaran penjualan merupakan suatu penentuan jumlah
unit penjualan yang diperkirakan akan dijual di dalam suatu perusahaan untuk
periode yang akan datang. Pada umumnya anggaran penjualan ini akan menyebutkan jumlah
unit yang dijual serta harga jual per unit produk tersebut untuk masing-masing
daerah penjualan yang ada.
b. Anggaran
Produksi
Anggaran produksi dapat disusun setelah mengetahui
berapa besar rencana penjualan untuk masing-masing produk. Rencana penjualan
ini dapat dilihat dalam anggaran penjualan. Berdasarkan rencana penjualan yang
telah tersusun tersebut serta dengan mempertimbangkan perubahan persediaan
produk akhir yang ada , maka anggaran produksi akan dapat disusun. Di dalam
menyusun anggaran produksi bulanan, maka akan dikenal penerapan dari pola
produksi yang ada di dalam perusahaan.
c. Anggaran Bahan Baku Langsung
Setelah menetukan jumlah produksi
barang jadi perusahaan harus menghitung jumlah sekaligus biaya bahan baku yang
diperlukan untuk menunjang kegiatan produksi. Anggaran bahan baku yang disususn
oleh perusahaan pada dasarnya terdiri atas dua jenis anggaran yaitu:
-
Anggaran pemakaian bahan baku yang menentukan
jumlah dan nilai bahan baku yang diperlukan untuk kegiaatn produksi dalam satu
periode anggaran.
-
Anggaran pembelian bahan baku yang menetukan jumlah
bahan baku yang akan dibeli dan harga pembeliannya dalam satu periode anggaran.
d. Anggaran Tenaga Kerja Langsung
Biaya yang dikeluarkan untuk
membayar upah tenaga kerja langsung akan dimasukkan ke biaya tenaga kerja
langsung yang akan menjadi salah satu komponen dalam biaya produksi. Biaya
tenaga kerja langsung, biaya overhead produksi, dan biaya bahan baku langsung
adalah komponen dalam perhitungan total biaya produksi perusahaan. Setiap
tahunnya, perusahaan manufaktur harus menyusun anggaran tenaga kerja langsung
yang memperlihatkan jumlah jam tenaga kerja langsung yang diperlukan dan upah
per jam untuk memproduksi barang jadi dalam satu periode anggaran.
e. Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Untuk menyusun biaya overhead pabrik ini manajemen akan menetapkan besarnya
tarif biaya overhead pabrik atas dasar anggaran biaya overhead pabrik yang akan
dikeluarkan pada tahun yang akan datang yang dibebankan kepada setiap unit
produk yang diproduksikan. Manajemen perusahaan akan memilih suatu variabel
sebagai dasar perhitungan biaya overhead pabrik yang ada di dalam perusahaan.
Umumnya manajemen perusahaan mempergunakan dasar jam kerja buruh langsung untuk
mengadakan perhitungan besarnya biaya overhead pabrik di dalam perusahaan.
f. Anggaran Persediaan
Merupakan anggaran yang merencanakan secara terperinci berapa nilai
persediaan pada periode yang akan datang.
g. Anggaran Biaya Non-Produksi
Beban penjualan, umum,
administrasi diperlakukan beban periodek dan tidak dibebankan ke produk.
Meskipun demikian, biaya non produksi juga sebagai bagian dari biaya produksi,
penjualan, distribuĂs, dan pelayanan atas produk. Contoh : komisi yang
dibayarkan kepada tenaga penjualan.
2.
Anggaran
Keuangan, memuat rincian arus kas masuk & keluar,
laba rugi dan neraca.
a. Anggaran Kas
Anggaran kas merupakan suatu cara yang efektif dalam
merencanakan dan mengendalikan arus kas, menilai kas yang dibutuhkan dan
menggunakan kelebihan kas yang ada secara efektif pula. Anggaran kas merupakan alat utama untuk membuat estimasi keuangan jangka
pendek. Tujuan utama di dalam penyusunan anggaran kas adalah untuk merencanakan
atau menentukan kegiatan operasional perusahaan sebagai dasar untuk menentukan
optimalisasi kas dimasa yang akan datang.
b. Anggaran Rugi-Laba
Bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan
yang dihasilkan pada satu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan
sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.
c. Anggaran Neraca
Laporan yang berisi harta, utang dan modal
perusahaan pada suatu saat tertentu. Harta yang disajikan dalam
neraca disusun berdasarkan likuiditas, yaitu tingkat kecepatan harta tersebut
menjadi uang, dalam kegiatan perusahaan. Sedangkan utang disusun atas jangka
waktu pembayaran. Dan modal disusun berdasarkan tingkat kekekalan/lamanya
bertahan dalam perusahaan.
Tipe-tipe
anggaran :
1.
Ceiling
Budget
Ceiling budget
adalah type anggaran yang dipakai untuk tujuan-tujuan pengawasan. Anggaran
jenis ini mengawasi suatu instansi secara langsung dengan cara menentukan
batas-batas pengeluaran melalui peraturan penggunaan, pemberian atau secara
tidak langsung dengan cara membatasi penghasilan instansi pada sumber yang
diketahui dan jumlah yang terbatas.
2.
A
Line-Item Budget
Tipe
ini menggolongkan pengeluaran-pengeluaran berdasarkan jenis, digunakan untuk
mengawasi jenis-jenis pengeluaran dan juga jumlah totalnya
3.
Performance
and Program Budgets
Tipe
ini berguna untuk memspesifikasi aktivitas-aktivitas atau program-program dengan
cara memisahkan pengeluaran-pengeluaran berdasarkan fungsi seperti kesehatan
atau keamanan publik atau berdasarkan jenis pengeluaran seperti kepegawaian dan
peralatan atau berdasarkan sumber penghasilan seperti pajak kekayaan atau
biaya-biaya pemakaian, para administrator dan para anggota legislatif bisa
mendapatkan laporan-laporan yang tepat mengenai transaksi-transaksi keuangan,
untuk mempertahankan baik efisiensi ke dalam maupun pengawasan dari luar.
makalahnya bagus tapi ga ads referensinya
ReplyDeleteSusah dibacanya kaka, pakai desain yang simpel aja dan font yang mudah dibaca,
ReplyDelete