Monday, December 23, 2013

ETIKA, PENIPUAN, DAN PENGENDALIAN INTERNAL

A.      ISU ETIKA DALAM BISNIS
Berbagai standar etika didapat dari adat sosial dan keyakinan pribadi yang mengakar mengenai hal-hal yang salah dan benar, yang belum tentu sama bagi setiap orang. Mungkin saja dua orang, yang keduanya menganggap dirinya beretika, berada dalam kubu yang berbeda mengenai suatu masalah. Sering kali, kita mencampuradukkan isu etika dengan isu hukum. Berbagai aktivitas seperti penyuapan, penipuan, penipuan pelanggan, konflik kepentingan, dan penjualan produk yang dilarang di Amerika Serikat ke negara-negara Dunia Ketiga, semuanya sudah terlalu biasa. Kini yang dapat dilakukan hanya memperkirakan berbagai kondisi etika dalam berbagai perusahaan Amerika. Walaupun perilaku etika yang menyeluruh tidak mungkin dilakukan dalam ruang yang tersedia, tujuan dari berbagai ini adalah untuk mempertinggi kesadaran pembaca mengenai berbagai isu etika yang berhubungan dengan bisnis, sistem informasi, dan teknologi komputer

a.       Apa yang dimaksud dengan Etika Bisnis?
Etika berkaitan dengan berbagai standar yang digunakan seseorang dalam membuat pilihan dan dalam mengarahkan perilakunya di berbagai situasi yang melibatkan konsep mengenai benar dan salah. Secara spesifik, etika bisnis melibatkan penemuan jawaban atas dua pertanyaan berikut ini :
-          Bagaimana para manajer memutuskan mengenai apa yang benar dalam menjalan bisnis mereka?
-          Ketika para manajer telah mengetahui apa yang benar, bagaimana mereka dapat mencapainya?
Terdapat beberapa isu etika dalam bisnis, antara lain :
-          Kesetaraan
-          Hak
-          Kejujuran
b.      Bagaimana Perusahaan Menangani Isu Mengenai Etika
Beberapa perusahaan yang sangat berhasil memliki pelatihan kesadaran akan etika sejak lama. Berbagai pendekatannya termasuk komitmen yang besar dari pihak manajemen puncak untuk memperbaiki standar etika, berbagai kode etik tertulis dengan jelas menyampaikan harapan pihak manajemen, program untuk mengimplementasikan petunjuk etika, serta berbagai teknik untuk memonitor ketaatan.
-          Peran Pihak Manajemen Dalam Mempertahankan Iklim Beretika
Para manajer perusahaan harus menciptakan dan mempertahankan atmosfer beretika yang sesuai, meraka harus membatasi peluang dan godaan untuk melakukan perilaku tidak beretika dalam perusahaan.
-          Perkembangan Etika
Kebanyak individu mengembangkan kode etik berdasarkan lingkungan keluarganya, pendidikan formalnya, dan pengalaman pribadinya. Teori tahapan perilaku menyatan bahwa kita semua melalui beberapa tahap evolusi moral sebelum sampai pada tingkat berpikir secara beretika.
-          Membuat Keputusan yang Beretika
Setiap keputusan yang beretika memiliki risiko dan manfaat. Contohnya mengimplementasikan sistem informasi berbasis komputer baru dalam sebuah perusahaan dapat meyebabkan beberapa karyawan kehilangan pekerjaannya, sementara yang lainnya menikmati manfaat dari perbaikan kondisi kerjanya.
c.       Apa yang Dimaksud dengan Etika Komputer?
Etika komputer adalah “analisis mengenai sifat dan dampak sosial teknologi komputer serta berbagai formulasi dan justifikasi kebijakan yang terkait untuk penggunaan teknologi semacam itu secara beretika, perhatian mengenai peranti lunak serta peranti keras dan berkaitan dengan jaringan yang menghubungkan berbagai komputer dan komputer itu sendiri. Bynum mendefinisikan tiga tingkat etika kompoter :
-          Pop
Etika komputer pop hanyalah eksposur atas berbagai cerita dan laporan yang terdapat dalam media populer yang mengenai dampak baik dan buruk dari teknologi komputer.
-          Para
Etika komputer para melibatkan perhatian sesungguhnya atas berbagai kasus etika komputer dan membutuhkan tingkat serta pengetahuan tertentu dalam bidang tersebut.
-          Teoretis
Etika komputer teoritis merupakan perhatian berbagai peneliti multidisiplin ilmu yang mengaplikasikan berbagai teori filosofi, dan psikologi dalam ilmu komputer dengan tujuan untuk menghasilkan pemahaman baru dalam bidang tersebut.

B.       PENIPUAN DAN AKUNTAN
Penipuan merujuk pada penyajian yang salah atas suatu fakta yang dilakukan oleh suatu pihak ke pihak lain dengan tujuan membohongi dan membuat pihak lain tersebut meyakini fakta tersebut walaupun merugikannya. Berdasarkan hukum perdata, tindakan penipuan harus memenuhi lima kondisi, antara lain :
-          Penyajian yang salah
-          Fakta yang material
-          Niat
-          Keyakinan yang dapat dijustifikasi
-          Kerusakan atau kerugian
Auditor biasanya berhadapan dengan dua tingkat penipuan, yaitu
-          Penipuan oleh karyawan
-          Penipuan oleh pihak manajemen
a.       Faktor yang Membentuk Penipuan
Faktor umum yang mempengaruhi seseorang untuk melakukan penipuan yaitu :
-          Tekanan keadaan
-          Peluang
-          Karakteristik pribadi
Walaupun berbagai faktor ini sebagian besar berada di luar lingkungan yang dapat dipengaruhi auditor, auditor dapat mengembangkan daftar periksa peringatan untuk mendeteksi kemungkinan aktivitas penipuan.
b.      Kerugian Keuangan Akibat Penipuan
Biaya sesungguhnya akibat penipuan sulit diukur karena beberapa alasan :
-          Tidak semua penipuan terdeteksi
-          Dari semua penipuan yang terdeteksi, tidak semua dilaporkan
-          Dalam banyak kasua penipuan, hanya dapat dikumpulkan informasi yang tidak lengkap
-          Informasi tidak disebarkan dengan benar ke pihak manajemen atau ke badan penegak hukum
-          Sering kali, perusahaan memutuskan untuk tidak melakukan tuntutan hukum atau pengadilan terhadap pelaku penipuan.
c.       Pelaku Penipuan
Kerugian akibat penipuan berdasarkan posisi dalam perusahaan. Kolusi antarkaryawan dalam melakukan penipuan sulit untuk dicegah dan dideteksi. Hal ini tampak nyata ketika kolusi dilakukan antara manajer dengan karyawan bawahannya. Pihak manajemen melakukan peran penting dalam struktur pengendalian internal perusahaan. Peluang adalah faktor yang mendorong penipuan. Peluang dapat diidentifikasikan sebagai pengendalian atas aktiva atau akses ke aktiva. Perbedaan kerugian keuangan yang berhubungan dengan berbagai klasifikasi, dijelaskan melalui faktor peluang :
-          Gender
-          Posisi
-          Umur
-          Pendidikan
-          Kolusi
d.      Skema Penipuan
Skema penipuan dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara. Tiga kategori umum skema penipuan adalah :
-          Laporan Tipuan
Laporan tipuan dihubungkan dengan penipuan oleh pihak manejemen. Jika semua pihak melibatkan beberapa bentuk kesalahan laporan keuangan, untuk memenuhi definisi di bawah kelas skema penipuan ini, laporan tersebut harus memberikan manfaat keuangan lagsung serta tidak langsung bagi pelakunya.
-          Korupsi
Korupsi melibatkan eksekutif, manajer, atau karyawan perusahaan dalam bentuk kolusi dengan pihak luar. Korupsi bertanggung jawab untuk 10 persen dari berbagai kasus penipuan di tempat kerja.
-          Penyalahgunaan Aktiva
Contoh beberapa skema penipuan yang melibatkan penyalahgunaan aktiva , antara lain :
·      Pembebanan ke akun beban
·      Gali lubang tutup lubang
·      Penipuan transaksi
·      Skema penipuan komputer

C.       KONSEP DAN PROSEDUR PENGENDALIAN INTERNAL
Pengendalian internal adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang dipergunakan untuk menjaga aset, memberikan informasi yang akurat dan andal, mendorong dan memperbaiki efisiensi jalannya organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah ditetapkan. Prosedur-prosedur pengendalian khusus yang digunakan dalam sistem pengendalian internal dan pengendalian manajemen mungkin dikelompokkan menggunakan empat kelompok pengendalian internal berikut ini:
1.         Pengendalian untuk Pencegahan, Pengendalian untuk Pemeriksaan, dan Pengendalian Korektif .
2.         Pengendalian umum dan Pengendalian aplikasi.
3.         Pengendalian Administrasi dan Pengendalian Akuntansi.
4.         Pengendalian Input, proses, dan output .
a.       Konsep Pengendalian Internal
Sistem pengendalian internal terdiri atas berbagai kebijakan, praktik, dan produser yang diterapkan oleh perusahaan untuk mencapai empat tujuan umumnya :
-          Menjaga aktiva perusahaan
-          Memastika akurasi dan keandalan catatan serta informasi akuntansi
-          Mendorong efisiensi dalam operasional perusahaan
-          Mengukur kesesuaian dengan kebijakan serta prosedur yang ditetepkan oleh pihak manajemen.
Tiga konsep utama yang mendasari studi pengendalian internal dan penilaian resiko kendali :
-          Tanggung Jawab Manajemen
Manajemen bertanggungjawab atas persiapan dari laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
-          Jaminan yang Wajar
Perusahaan perlu mengembangkan pengendalian internal yang memberikan jaminan wajar tetapi tidak absolut bahwa laporan keuangan telah dinyatakan secara wajar .
-          Pembatasan Inheren
Pengendalian intern tidak pernah dapat dianggap sepenuhnya efektif, dengan mengabaikan perhatian yang diikuti dalam rancangan dan implementasi mereka.
b.      Komponen Pengendalian Internal
Pengendalian internal terdiri atas lima komponen :
-          Lingkungan pengendalian
Lingkungan pengendalian adalah dasar dari empat komponen pengendalian lainnya. Pengendalian terdiri dari faktor-faktor berikut ini :
·      Komitmen atas integritas dan nilai-nilai etika
·      Filosofi pihak manajemen dan gaya beroperasi
·      Struktur organisasional
·      Badan audit dewan komisaris
·      Metode untuk memberikan otoritas dan tanggung jawab
·      Kebijakan dan praktik-praktik dalam sumber daya manusia
·      Pengaruh-pengaruh eksternal
-          Penilaian risiko
Penilaian risiko dilakukan utnuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola berbagai risiko yang berkaitan dengan laporan keuangan.
-          Informasi dan komunikasi
SIA terdiri atas berbagai record dan metode yang digunakan untuk melakukan, mengidentifikasi, menganalisis, mengklasifikasi, dan mencatat berbagai transaksi perusahaan serta untuk menghitung berbagai aktiva dab kewajiban yang terkait didalamnya.
-          Pengawasan
Pengawasan adalah proses yang memungkinkan kualitas desain pengendalian internal serta operasinya berjalan.
-          Aktivitas pengendalian
Aktivitas pengendalian adalah berbagai kebijakan dan prosedur yang digunakan untuk memastikan bahwa tindakan yang tepat telah diambil untuk mengatasi risiko perusahaan yang telah diidentifikasikan. Aktifitas pengendalian dikelompokkan menjadi dua kategori yang berbeda : pengendalian komputer dan pengendalian fisik.
c.       Peran Penting Pengendalian Internal
Pengendalian internal memiliki lima komponen yang menyediakan informasi penting untuk auditor mengenai risiko penyalahsajian yang penting dalam laporan keuangan dan penipuan. Oleh karena itu, para auditor wajib untuk mendapat pngetahuan yang memadai atas pengendalian internal untuk merencanakan audit mereka. Contohnya, pengendalian internal di perusahaan memengaruhi cara auditor akan menilai apakah perusahaan telah melaporkan semua kewajibannya.
KESIMPULAN

Etika yang baik adalah kondisi yang harus ada untuk menjaga profitabilitas perusahaan dalam jangka panjang.  Terdapat beberapa isu etika dalam bisnis, antara lain kesetaraan, hak, kejujuran penggunaan kekuasaan perusahaan. Penipuan dibagi dalam dua kategori umum : penipuan oleh karyawan dan penipuan oleh pihak manajemen. Penipuan oleh karyawan umumnya didesain untuk mengonversi yang tunai atau aktiva lainnya secara langsung demi keuntungan karyawan tersebut. Penipuan oleh pihak manajemen biasanya melibatkan kesalahan penyajian data laporan dan berbagai laporan dalam jumlah besar, untuk mendapat kompensasi tambahan atau promosi, atau untuk menghindari penalti akibat kinerja yang buruk. Pengendalian internal dibagi menjadi : lingkungan pengendalian, penilaian risiko, informasi dan komunikasi, pengawasan, dan aktivitas pengendalian. Aktivitas pengendalian meliputi otorisasi transaksi, pemisahan fungsi, supervisi, catatan akuntansi yang memadai, pegendalian akses, dan verifikasi independen.

No comments:

Post a Comment