Tuesday, April 8, 2014

QUALITATIVE CHARACTERISTICS OF ACCOUNTING INFORMATION

TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN
Menurut SFAC Nomor 1 tentang Objective of Financial Reporting by Business Enterprises, tujuan pelaporan keuangan adalah:
1.      Menyediakan informasi yang berguna bagi investor, kreditor, dan pengguna potensial lainnya dalam membantu proses pengambilan keputusan yang rasional atas investasi, kredit dan keputusan lain yang sejenis.
2.      Menyediakan informasi yang berguna bagi investor, kreditor, dan pengguna potensial lainnya yang membantu dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian prospek penerimaan kas dari dividen atau bunga dan pendapatan dari penjualan, penebusan atau jatuh tempo sekuritas atau pinjaman. Menaksir aliran kas masuk (future cash flow) pada perusahaan.
3.      Memberikan informasi tentang sumber daya ekonomi, klaim atas sumber daya tersebut dan perubahannya. 

Rumusan tujuan pelaporan keuangan tersebut, berkaitan dengan aspek-aspek sebagai berikut:
1.      Informasi yang berguna untuk keputusan kredit dan investasi.
2.      Informasi yang berguna untuk menilai prospek arus kas.
3.      Informasi tentang alokasi sumber daya ekonomi, klaim dan perubahannya.

Dalam paragraf berikutnya SFAC mengemukakan bahwa pelaporan harus menyajikan tentang kinerja dan earnings dari satu kesatuan usaha tersebut, yaitu:
1.      Pelaporan harus menyediakan informasi tentang kinerja keuangan perusahaan (financial performance) selama suatu periode tertentu.
2.      Pelaporan kinerja keuangan tersebut berguna untuk mengukur earning power dengan seluruh komponennya, karena para pengguna sangat berkepentingan atas prospek penerimaan kas bersih dari perusahaan.
3.      Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi, bagaimana manajemen perusahaan mempertanggungjawabkan kepada para stakeholder-nya atas pengelolaan sumber daya ekonomi yang telah dipercayakan kepada manajemen. 

KARAKTERISTIK INFORMASI AKUNTANSI
SFAC Nomor 2 “Qualitative Caracteristics of Accounting Information”, menjelaskan tentang karakteristik informasi akuntansi agar bisa digunakan dalam pembuatan keputusan. Para pembuat keputusan membutuhkan informasi untuk digunakan  dalam keputusan investasi, kredit, dan keputusan yang serupa lainnya. SFAC ini diterbitkan oleh FASB pada tahun 1980. Dalam Statement ini terdapat dua karakteristik utama yang membuat informasi akuntansi bermanfaat dalam pembuatan keputusan, yaitu relevance dan reliability.
Menurut statement ini, informasi yang relevan harus tepat waktu dan harus memiliki nilai prediktif atau nilai umpan balik atau keduanya. Sementara informasi yang reliabel harus memilikI representational faithfulness dan harus dapat diverifikasi dan netral. Disisi lain, statement ini juga memasukkan comparability yang mencakup consistency sebagai kualitas skunder yang berhubungan dengan relevance dan reliability  untuk mendukung kegunaan informasi.
1.      Relevance
Menurut FASB dalam SFAC nomor 2 :
Informasi akuntansi yang relevan adalah mampu membuat perbedaan dalam sebuah keputusan dengan membantu pengguna untuk membentuk prediksi tentang hasil dari peristiwa masa lalu, sekarang, dan masa depan atau untuk mengkonfirmasi atau membenarkan harapan sebelumnya. Informasi dapat membuat sebuah perbedaan terhadap keputusan dengan meningkatkan kapasitas pembuat keputusan untuk memprediksi atau dengan memberikan umpan balik terhadap harapan sebelumnya.

Dalam SFAC nomor 2, informasi yang relevan harus memiliki:
a.       Feedback value, yakni mampu membantu menjustifikasi dan mengoreksi harapan masa lalu.
b.      Predictive value, yakni dapat digunakan untuk memprediksi apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.
c.       Timelinessyakni informasi harus disajikan kepada para pemakai sebelum informasi itu kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi pengambilan keputusan.

2.      Reliability
Reliabilitas tersusun dari tiga bagian yaitu verifiability, neutrality, dan representational faithfulness. Menurut FASB dalam SFAC nomor 2, reliabilitas suatu ukuran bertumpu pada kejujuran (faithfulness) dimana ia mewakili apa yang dimaksudkan untuk diwakili, ditambah dengan sebuah jaminan bagi pengguna, yang datang melalui verifikasi, bahwa  ia memiliki kualitas representational.  
a.       Verifiability. Verifiabilitas dalam SFAC nomor 2 didefinisikan sebagai kualitas yang dapat ditunjukkan dengan  menjamin sebuah tingkat konsensus yang tinggi antara pengukur independen dengan menggunakan metode pengukuran yang sama.
b.      Neutrality. Netralitas berarti bahwa dalam merumuskan atau menerapkan standar, perhatian yang utama seharusnya pada relevansi dan reliabilitas informasi yang dihasilkan,  bukan pada pengaruh standar atau aturan yang memiliki kepentingan tertentu.
c.       Representational Faithfulnessadalah korespondensi atau kesepakatan antara suatu ukuran atau deskripsi dan fenomena yang dimaksudkan untuk diwakili. Dalam akuntansi, fenomena yang diwakili adalah sumberdaya ekonomi dan kewajiban serta transaksi-transaksi dan kejadian yang mengubah sumberdaya dan kewajiban tersebut.

3.      Secondary and Interactive Qualities
Dalam SFAC nomor 2 terdapat secondary and interactive qualities yaitu Comparability (Including Consistency).  Informasi akuntansi akan lebih bermanfaat jika dapat dibandingkan antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain dalam satu industri yang sama (perbandingan horizontal) atau membandingkan perusahaan yang sama untuk periode yang berbeda (perbandingan vertikal). Jadi diperlukan standar dan ukuran tertentu.
Dalam definisi lebih luas, SFAC nomor 2 mendefinisikan komparabilitas sebagai kualitas atau pernyataan yang memiliki karakteristik umum. Jadi perbandingan normal komparabilitas merupakan suatu perhitungan atas karakteristik yang umum. Hal itu mengakibatkan perbandingan valid hanya dimungkinkan apabila pengukuran yang digunakan, yaitu kuantitatif atau rasio, secara nyata mewakili karakteristik dari subjek yang diperbandingkan.
Konsistensi dalam penerapan metode akuntansi selama suatu rentang waktu mengacu pada kualitas penting yang memungkinkan angka-angka akuntansi menjadi lebih berguna. Dalam format standar laporan auditor menyatakan bahwa laporan keuangan telah disajikan “sesuai dengan prinsip akuntansi yang lazim yang secara konsisten diterapkan.” Konsistensi penggunaan prinsip akuntansi dari suatu periode ke periode yang lain mendukung kegunaan laporan keuangan bagi pemakai melalui wacana analisis dan pemahaman atas data komparatif.
Sebagaimana komparabilitaskonsistensi lebih merupakan suatu kualitas dari keterhubungan antara dua angka akuntansi daripada suatu kualitas angka dengan dirinya sendiri, dalam konteks nilai relevan dan reliabilitas. Penggunaan yang konsisten dari suatu metode akuntansi, apakah dari suatu periode ke periode yang lain pada suatu perusahaan, atau dalam suatu periode meliputi beberapa perusahaan, adalah suatu kebutuhan tetapi bukan merupakan suatu syarat cukup dari komparabilitas.

4.      Materiality
Karakteristik terakhir yang disebutkan dalam SFAC nomor 2 adalah materiality yang merupakan bagian sifat ambang batas untuk pengakuan (threshold for recognition). Materialitas adalah sebuah konsep luas yang berhubungan dengan karakteristik kualitatif, terutama relevansi dan keandalan. Materialitas dan relevansi keduanya didefinisikan dalam hal apa yang  mempengaruhi atau membuat suatu perbedaan bagi pembuat keputusan. Sebuah keputusan untuk tidak mengungkapkan informasi yang pasti mungkin bisa dibuat, karenainvestor tidak memiliki kebutuhan informasi semacam itu (tidak relevan) atau karena jumlah yang terlibat terlalu kecil untuk membuat perbedaan (tidak material). Suatu item akan dianggap material jika pencantuman atau pengabaian item tersebut mempengaruhi atau mengubah penilaian seorang pemakai laporan keuangan. Baik faktor-faktor kuantitatif maupun kualitatif harus dipertimbangkan dalam menentukan apakan suatu item material atau tidak.

No comments:

Post a Comment