A. STRATEGI KORPORAT
Strategi korporat adalah suatu kontinum dengan
strategi industry tunggal diversifikasi yang tidak berhubungan. Industri
tunggal adlah perusahaan yang cenderung terorganisasi secara fungsional ,
manager senior bertanggung jawab mengembangkan strategi perusahaan keseluruhan.
Tetapi tidak semua perusahaan industri tunggal di
organisasi secara fungsional misalnya saja rantai restoran cepat saji, hotel,
supermarket dan toko obat adalah perusahaan industri tunggal tetapi
perusahaan–perusahaan itu diorganisasi berdasarkan unit-unit bisnis,
masing-masing mempunyai fungsi produksi dan dan pemasaran.
Implikasi
terhadap pengendalian Managemen
Strategi perusahaan yang berbeda mengimplikasikan
perbedaan-perbedaan yang berikut ini dalam konteks dimana sistem pengendalian
perlu dirancang
a.
Ketika perusahaaan
lebih terdiversifikasi para manajer tingkat korporat mungkin tidak
memiliki pengetahuan yang signifikan mengenai atau pengetahuan dalam
aktivitas dari berbagai unit bisnis.Jika demikian maka manajer tingkat korporat
cenderung akan mengerjakan sesuai dengan apa yang diketahuinya.
b.
Perusahaan industri
tunggal dan terdiversifikasi yang berhubungan memiliki kompetensi inti
tingkat korporat . Saluran-saluran komunikasi dan alih kompetensi menjadi
sangat penting.
Perencanaan
Strategis
Rendahnya saling ketergantungan , konglomerat
cenderung menggunakan sistem perencanaan strategis vertikal yaitu unit bisnis
menyiapkan rencana strategis dan menyerahkan kepada manajemen senior untuk
untuk ditinjau dan disetujui. Untuk perusahaan yang terdiversifikasai terhubung
dan industri tunggal yang memiliki tingkat ketergantungan tingkat tinggi maka
sistem perencanaan strategis cenderung vertikal dan horisontal.
Penyusunan
Anggaran
Dalam perusahaan industri tunggal CEO mengetahui
operasi perusahaan secara mendalam dan manajer unit bisnis cenderung memiliki
hubungan yang lebh sering, dengan mekanisme yang informal sebagai alat
pengendali,dan orientasi pribadi. Dalam industri yang terdiversifikasi
komunikasi dan kendali melalui sistem penyususnan anggaran yang formal.
Penetapan
Harga Transfer
Transfer barang dan jasa antar unit bisnis lebih
sering tertjadi pada perusahaan industri tunggal dan perusahaan
terdiversifikasi yang berhubungan dibandingkan dengan pada perusahaan
konglomerat.
Kompensasi
Insentif
Penggunaan Rumus. Konglomerat menggunakan rumus dalam
menentukan bonus manajer unit bisnis yaitu mendasarkan pada porsi yang lebih
besar dari bonus ukuran-ukuran keuangan kuantitatif seperti x persen bonus atas
nilai tambah ekonomi (Economic Value Added- EVA) aktual diatas EVA
yang dianggarkan.
Ukuran-ukuran profitabilitas. Perusahaan
terdiversifikasi yang tidak berhubungan bonus insentif dari manager unit bisnis
ditentukan oleh profitabilitas unit tersebut. Perusahaan tunggal dan
perusahaan terdiversifikasi yang berhubungan mendasarkan pada kinerja unit
bisnis dan kinerja organisasi yang lebih besar.
B. STRATEGI UNIT BISNIS
Misi
dan Ketidakpastian
Unit-unit yang membangun cenderung menghadapi
ketidakpastian lingkungan dibandingkan unit- unit yang memanen karena beberapa
alasan :
a.
Strategi membangun
dilaksanankan pada tahap pertumbuhan dari siklus hidup produk, sedangkan
strategi memanen dilaksanakan pada tahap dewasa/menurun.
b.
Tujuan dari unit
bisnis membangun adalah untuk meningkatkan pangsa pasar
c.
Pada sisi input
maupun output , manager dari unit bisnis membangun cenderung mengalamai
ketergantungan yang lebih besar pada individu dan organisasi eksternal
dibandingkan dengan para manager unit bisnis yang memanen
d.
Manager unit bisnis
membangun memiliki pengalaman yang lebih sedikit sehingga hal ini memberikan
kontribusi ketidakpastian yang lebih besar
Misi
dan Rentang Waktu
Pemilihan strategi membangun dan memanen mempunyai
implikasi trade off laba jangka pendek versus jangka panjang . Strategi
membangun pangsa pasar meliputi :
a.
Pemotongan harga
b.
Pengeluaran litbang
yang besar
c.
Pengeluaran
pengembangan pasar utama
Strategi memanen berkonsentrasi kepada memaksimalkan
laba jangka pendek
Perencanaan
Strategis
Perencanaan strategis diutamakan untuk unit bisnis
yang membangun terutama pada tahap pertumbuhan dari siklus hidup produk,manajer
senior mungkin menetapkan tingkat diskonto yang lrelatif rendah dengan demikian
memotivasi manajer untuk mengemukakan ide investasi ke kantor korporat,
analisiss keuangan pada unit membangun mungkin tidak dapat diandalkan
sehingga data-data non keuangan menjadi lebih penting sedangkan untuk
yang memanen hanya bersifat umum karena lingkunagnnya cenderung lebih stabil
Penyusunan
Anggaran
Dalam penyusunan Anggaran antara unit bisnis membangun
dan memanen berbeda. Unit bisnis membangun dimungkinkan lebih sering melakukan
revisi anggaran karena perubahan pangsa pasar produk dan lingkungan. Manajer
unit bisnis yang membangun mempunyai unit dan pengaruh yang lebih besar dalam
memformulasikan anggaran karena beroperasi dalam lingkungan yang cepat berunah
dan memiliki pengetahuan yang lebih baik mengenai perubahan-perubahan yg
terjadi dibandingkan dengan manajer senior
Keunggulan
Kompetitif
Suatu unit bisnis dapat memilih untuk bersaing baik
sebagai pemain terdiferensiasi atau sebagai pemain biaya rendah. Memilih
pendekatan diferensiasi, dan bukannya pendekatan biaya rendah, meningkatkan
ketidakpastian dalam lingkungan tugas unit bisnis karena tiga alasan.
Pertama, inovasi produk adalah lebih penting bagi unit
bisnis diferensiasi. Hal ini sebagaian disebabkan karena unit bisnis
diferensiasi terutama fokus pada keunikan dan eksklusivitasnya, yang memerlukan
inovasi produk yang lebih besar. Sementara unit bisnis yang berbiaya rendah,
dengan penekanan utama pengurangan biaya, biasanya lebih memilih untuk
mempertahankan agar penawaran produknya stabil sepanjang waktu.
Kedua, unit bisnis biaya rendah biasanya cenderung
untuk mempunyai lini produk yang sempit guna meminimalkan biaya penyimpanan
persediaan dan memperoleh manfaat dari skala ekonomi.
Ketiga, unit bisnis biaya rendah biasanya menghasilkan
produk sederhana yang bersifat komoditas, dan produk-produk ini sukses
semata-mata karena memiliki harga yang lebih rendah daripada produk saingan.
Tetapi, produk dari unit bisnis diferensiasi akan sukses jika pelanggan
memandang bahwa produk tersebut menawarkan keunggulan dibandingkan dengan
produk saingan. Karena persepsi pelanggan sulit dipelajari dan loyalitas
pelanggan dapat berubah karena beberapa alasan, sehingga lebih sulit untuk
memprediksi permintaan produk terdiferensiasi dibandingkan dengan permintaan
untuk komoditas.
Perbedaan Dalam
Gaya Manajemen
Para manajer mengelola secara berbeda. Beberapa
manajer sangat bergantung pada laporan dan dokumen formal tertentu, sementara
yang lainnya lebih menyukai percakapan dan kontak informal.
Gaya manajemen dipengaruhi oleh latar belakang, dan
kepribadian dari manajer yang bersangkutan. Latar belakang meliputi hal-hal
seperti umur, pendidikan formal dan pengalaman pada suatu fungsi tertentu,
seperti produksi, teknologi, pemasaran, atau keuangan. Karakteristik
kepribadian meliputi variabel-variabel seperti kemauan manajer mengambil resiko
dan toleransi ambiguitas.
Implikasi
Terhadap Pengendalian Manajemen
Gaya manajemen mempengaruhi proses pengendalian manajemen-bagaimana
CEO memilih untuk menggunakan informasi tersebut, mengadakan
pertemuan-pertemuan peninjauan kinerja, yang pada akhirnya mempengaruhi
bagaimana sistem pengendalian sebenarnya beroperasi.
a.
Pengendalian Personal
Versus Impersonal
Keberadaan pengendalian personal versus pengendalian
impersonal dalam organisasi adalah sebuah aspek dari gaya manajerial. Manajer
berbeda dalam hal seberapa pentingnya anggaran dan laporan-laporan formal serta
percakapan-percakapan informal dan kontak personal lainnya.
b.
Pengendalian Ketat
Versus Pengendalian Longgar
Gaya manajer mempengaruhi tingkat dari pengendalian
ketat versus pengendalian longgar dalam situasi apapun. Tingkat kelonggaran
cenderung meningkat pada tingkatan-tingkatan yang lebih tinggi dalam hierarki
organisasi.
No comments:
Post a Comment