Karakteristik dari Perencanaan
Strategis
Perencanaan strategis adalah proses memutuskan
program-program yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan jumlah
sumber daya yang akan dialokasikan kesetiap program selama beberapa tahun ke
depan.
Hubungan dengan Formulasi Strategi
Perbedaan
“strategi” atau “strategis” adalah formulasi strategi merupakan proses untuk
memutuskan strategi baru, sementara perencanaan strategis merupakan proses
untuk memutuskan bagaimana mengimplementasikan strategi tersebut Dalam proses
formulasi strategi manajemen. Dokumen yang menjelaskan bagaimana keputusan
strategis akan diimplementasikan adalah rencana strategis.
Evolusi dari Perencanaan Strategis
Tujuannya
adalah untuk mengambil pilihan yang sulit di antara program-program alternatif
yang ada dan bukan untuk mengekstrapolasi angka angka serinci anggaran, waktu
dan usaha sebaiknya ditujukan lebih banyak pada analisis dan diskusi informal,
dan relatif lebih sedikit untuk pekerjaan-pekerjaan kertas; dan fokus sebaiknya
pada program itu sendiri dan bukannya pada pusat tanggung jawab yang
melaksanakannya.
Manfaat dan Keterbatasan dari
Perencanaan Strategis
Proses
perencanaan strategis formal dapat memberikan kepada organisasi:
1.
Kerangka Kerja untuk
Pengembangkan anggaran
2.
Alat Pengembangan Manajemen
3.
Mekanisme untuk Memaksa
Manajemen agar Memikirkan Jangka Panjang
4.
Alat untuk Menyejajarkan
Manajer dengan Strategi Korporat
5.
Keterbatasan
Organisasi
mungkin menciptakan departemen perencanaan strategis yang besar dan
mendelegasikan pembuatan rencana strategis kepada para staf dan departemen
tersebut, sehingga dengan demikian mengabaikan input dan manajemen lini maupun
manfaat pendidikan dari proses tersebut. Perencanaan strategis adalah fungsi
manajemen lini. Para staf di departemen perencanaan strategis sebaiknya dijaga
seminimum mungkin dan peranannya sebaiknya sebagai katalis, pendidik, dan
fasilitator dari proses perencanaan.
Struktur dan Isi Program
Hampir di
semua organisasi industrial program adalah produk atau keluarga produk ditambah
riset dan pengembangan, aktivitas-aktivitas umum dan administratif, akuisisi
yang direncanakan, atau aktivitas-aktivitas penting lainnya yang tidak sesuai
dengan lini produk yang ada saat ini. Dalam organisasi jasa program cenderung
berkaitan dengan jenis jasa yang diberikan oleh entitas tersebut.
Hubungan Organisasional
Proses perencanaan strategis
melibatkan manajemen senior dan manajer dari unit bisnis atau pusat tanggung
jawab utama lainnnya, dibantu oleh staf mereka. Tujuan utamanya adalah untuk
memperbaiki komunikasi antara eksekutif korporat dengan eksekutif unit bisnis dengan
cara menyediakan rangkaian aktivitas terjadwal, melalui mana mereka dapat
mencapai sekelompok tujuan dan rencana yang disetujui bersama.
Gaya Manajemen Puncak
Perencanaan
strategis adalah suatu proses manajemen, dan cara dengan mana proses tersebut
dilaksanakan di suatu perusahaan sangat bergantung pada gaya dan CEO. Beberapa
CEO memilih untuk mengambil keputusan tanpa manfaat dari alat perencanaan
formal. Jika kontroler dari perusahaan semacam itu berusaha untuk
memperkenaIkan suatu sistem yang formal, maka ia mungkin akan tidak berhasil.
Tidak ada sistem akan berfungsi dengan efektif jika tidak benar-benar digunakan
oleh CEO.
Menganalisis Program-porgram Baru
yang Diusulkan
Menganalisis ide-ide untuk program
baru dapat berasal dari mana pun dalam organisasi: dan CEO, dari staf
perencanaan kantor pusat, atau dari berbagai bagian organisasi yang beroperasi.
Analisis Investasi Modal
Ada empat
alasan untuk tidak menggunakan teknik nilai sekarang dalam menganalisis semua
usulan.
a.
Usulan tersebut mungkin jelas menarik sehingga
perhitungan dari nilai sekarang bersihnya tidak diperlukan. Mesin yang baru
dikembangkan dan yang mengurangi biaya secara substansial sehingga akan
memberikan pengembalian dalam satu tahun adalah salah satu contohnya.
b.
Estimasi yang-terlibat dalam usulan begitu tidak pasti
sehingga membuat perhitungan nilai sekarang bersih dipercaya tidak sesuai
dengan usahanya. Seseorang tidak dapat mengambil kesimpulan yang dapat
diandalkan dari data yang tidak dapat diandalkan. Situasi ini adalah umum
ketika hasilnya sangat bergantung pada estimasi volume penjualan dan produk
baru untuk mana tidak ada data pasar yang bagus yang tersedia. Dalam situasi
ini, kriteria “periode pengembalian” sering digunakan.
c.
Alasan untuk usulan tersebut adalah selain peningkatan
dalam profitabilitas Pendekatan nilai sekarang mengasumsikan bahwa “fungsi
tujuan” adalah untuk meningkatkan laba, tetapi banyak usulan investasi yang
memperoleh persetujuan berdasarkan alasan bahwa usulan tersebut meningkatkan
semangat karyawan, citra perusahaan atau keselamatan kerja.
d.
Tidak ada alternatif yang layak untuk diadopsi. Hukum
lingkungan mungkin mengharuskan investasi dalam suatu program baru, misalnya sistem
pengendalian manajemen sebaiknya menyediakan cara yang teratur dalam memutuskan
usulan yang tidak dapat dianalisis dengan teknik kuantitatif.
Pengaturan untuk Analisis
Satu tim
mungkin mengevaluasi usulan yang sangat besar dan penting, dan proses tersebut
mungkin memerlukan waktu satu tahun atau lebih. Bahkan untuk usulan yang kecil,
sejumlah besar diskusi biasanya terjadi antara pengusul dengan staf kantor
pusat. Selusin eksekutif fungsional maupun lini mungkin menandatangani usulan
penting sebelum diserahkan ke CEO. CEO mungkin mengembalikan usulan tersebut
untuk dianalisis lebih lanjut beberapa kali sebelum membuat keputusan akhir
untuk menjalankan atau menolak proyek tersebut. Sebagaimana dicatat sebelumnya,
keputusan untuk lanjut mungkin memerlukan serangkaian pengembangan dan
pengujian halangan untuk dilakukan sebelum implementasi penuh.
Menganalisis Program-program yang
sedang berjalan
Analisis Rantai Nilai
Rantai nilai
untuk perusahaan mana pun adalah sekelompok aktivitas yang menciptakan nilai
dan saling berhubungan yang menjadi bagiannya, dan memperoleh bahan baku dasar
untuk pemasok komponen sampai membuat produk akhir dan mengantarkannya ke
pelanggan akhir. Setiap perusaha harus dipahami dalam konteks ini mengenai
tempatnya dalam suatu rantai keseluruhan dan aktivitas yang menciptakan nilai.
Dari
perspektif perencanaan strategis, konsep rantai nilai menyoroti tiga bidang
yang potensial berguna:
1.
Hubungan dengan pemasok.
2.
Hubungan dengan pelanggan.
3.
Hubungan
proses dengan rantai nilai dari perusahaan.
Analisis
rantai nilai secara eksplisit mengakui fakta bahwa aktivitas nilai individual
dalam suatu perusahaan tidaklah independen tetapi saling bergantung.
Perhitungan Biaya Berdasarkan
Aktivitas (Activity Based Costing)
Dalam sistem
yang lebih baru mi, kata aktivitas sering kali digunakan dibandingkan dengan
kata pusat biaya, dan pemicu biaya lebih sering digunakan dibandingkan dengan
kata dasar alokasi; dan sistem biaya ini disebut dengan sistem perhitungan
biaya berdasarkan akfivitas (activity-based cost—ABC). Dasar alokasi, atau
pemicu biaya, untuk masing-masing pusat biaya mencerminkan penyebab dari
terjadinya biaya—yaitu, elemen yang menjelaskan mengapa jumlah biaya yang
terjadi di pusat biaya atau aktivitas itu, bervariasi.
Kegunaan Informasi ABC
ABC, ketika
digunakan sebagai bagian dan proses perencanaan strategis, dapat memberikan
wawasan yang berarti. Misalnya ABC dapat menunjukkan, bahwa produk rumit
dengan banyak komponen terpisah memiliki biaya desain dan produksi yang lebih
tinggi dibandingkan dengan produk yang lebih sederhana, bahwa produk dengan volume
rendah memiiki biaya per unit yang lebih rendah dibandingkan dengan produk yang
bervolume tinggi, bahwa produk dengan banyak persiapan atau banyak permintaan
perubahan teknik memiliki biaya per unit yang lebih tinggi dibandingkan dengan
produk-produk lain, dan bahwa produk dengan siklus hidup yang pendek memiliki
biaya per unit yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk-produk ini.
Proses perencanaan strategis
Dalam suatu
perusahaan yang beroperasi sesuai dengan tahun kalender. Proses tersebut melibatkan
langkah – langkah berikut ini :
Meninjau dan Memperbarui Rencana
Strategis
Proses
perencanaan strategis tahunan adalah untuk meninjau dan memperbarui rencana
strategis yang disetujui tahun lalu. Pengalaman aktual untuk beberapa bulan
pertama dan tahun berjalan telah dicerminkan dalam laporan akuntansi, dan hasil
tersebut diekstrapolasikan untuk memperoleh estimasi terbaik saat ini untuk
tahun tersebut secara keseluruhan. Jika program komputer cukup fleksibel, maka
hal tersebut dapat diperluas ke dampak dari kekuatan-kekuatan saat ini terhadap
“tahun-tahun ke depan” yaitu, tahun-tahun setelah tahun sekarang; jika tidak,
estimasi kasar dibuat secara manual. Implikasi keputusan program baru terhadap
pendapatan, beban, pengeluaran modal, dan kas dimasukkan. Staf perencanaan
umumnya yang melakukan pembaruan tersebut. Manajemen dapat dilibatkan jika ada
ketidakpastian atau ambiguitas dalam keputusan program yang harus diselesaikan.
Memutuskan Asumsi dan Pedoman
Pembaruan
yang dihasilkan tidak dilakukan secara terinci. Pendekatan kasar sudah
mencukupi-sebagai dasar bagi keputusan manajemen senior mengenai tujuan yang
akan dicapai dalam tahun-tahun rencana dan mengenai pedoman kunci yang akan
diobservasi dalam merencanakan bagaimana mencapai tujuan-tujuan ini. Tujuan
tersebut umumnya dinyatakan secara terpisah untuk setiap lini produk dan
dinyatakan sebagai pendapatan penjualan, sebagai persentase laba, atau sebagai
tingkat pengembalian atas modal yang digunakan.
Iterasi Pertama dan Rencana
Strategis
Menggunakan
asumsi, tujuan, dan pedoman tersebut, unit bisnis dan unit operasi lainnya
membuat “rancangan pertama” dan rencana strategis, yang mungkin memasukkan
rencana operàsi yang berbeda dan yang dimasukkan dalam rencana sekarang,
seperti perubahan dalam taktik pemasaran; dengan didukung alasan. Staf unit
bisnis melakukan banyak pekerjaan analitis, tetapi manajer unit bisnis membuat
keputusan akhir. Bergantung pada hubungan pribadi, karyawan unit bisnis dapat
mencari saran dan staf kantor pusat dalam pengembangan rencana-rencana ini.
Anggota dan staf kantor pusat sering kah mengunjungi unit bisnis selama proses
ini dengan tujuan untuk mengklarifikasi pedoman, asumsi, dan instruksi, serta
secara umum, untuk membantu dalam proses perencanaan.
Analisis
Rencana unit
bisnis mengungkapkan kesenjangan perencanaan—yaitu, jumlah dan rencana-rencana
individual mencapai tujuan korporat. Hanya ada tiga cara untuk menutup
kesenjangan perencanaan: (1) temukan kesempatan untuk perbaikan dalam rencana
unit bisnis (2) melakukan akuisisi, atau (3) meninjau ulang tujuan korporat.
Manajemen biasanya fokus pada yang pertama.
Iterasi Kedua dari Rencana Startegis
Analisis
dari penyerahan pertama mungkin memerlukan revisi rencana dan beberapa unit
bisnis saja, tetapi dapat juga mengarah pada perubahan dalarn asumsi dan
pedoman yang memengaruhi semua unit bisnis. Misalnya, agregasi dan semua
rencana mungkin mengindikasikan bahwa penurunan kas akibat peningkatan
persediaan dan pengeluaran modal lebih besar dari pada yang dapat ditoleransi
perusahaan dengan aman; jika demikian, mungkin ada kebutuhan untuk menunda
pengeluaran di seluruh organisasi. Keputusan ini mengarah pada revisi dan
rencana. Secara teknis, revisi tersebut lebih sederhana untuk dibuat
dibandingkan dengan penyerahan awal, karena hanya memerlukan perubahan di
beberapa angka saja; tetapi secara organisasional, ini merupakan bagian yang
paling menyakitkan dan proses tersebut karena memerlukan keputusan yang sulit.
Tinjauan dan Persetujuan Akhir
Suatu pertemuan dengan
pejabat-pejabat senior koporat umumnya mendiskusikan rencana yang direvisi
secara panjang lebar. Rencana tersebut juga mungkin dipresentasikan pada suatu
pertemuan dengan dewan direksi. CEO memberikan persetujuan akhir. Persetujuan
tersebut sebaiknya dilakukan sebelum awal dan proses pembuatan anggaran, karena
rencana strategis merupakan input yang penting bagi proses itu.
No comments:
Post a Comment