A.
TUJUAN
Tujuan perusahaan ditentukan oleh
pemimpin manajemen puncak (Chief Executive Officer—CEO) perusahaan yang
bersangkutan, dengan mempertimbangkan nasihat yang diberikan oleh para manajer
senior lainnya, dan biasanya kemudian diratifikasi oleh dewan direksi.
-
Profitabilitas
Profitiabilitas
dinyatakan, dalam arti dan konsep yang paling luas melalui persamaan yang
merupakan hasil dari dua rasio yaitu persentase margin laba dan perputaran
investasi.
-
Memaksimalkan Nilai Pemegang
Saham
Pada tahun
1980-an dan 1990-an, istilah “nilai pemegang saham” (shareholder value) sering
muncul dalam literatur bisnis. Konsepnya adalah tujuan yang semestinya bagi
sebuah perusahaan yang mencari laba adalah memaksimalkan nilai pemegang saham.
Ada dua alasan:
a.
Pertama, istilah “memaksimalkan” menyiratkan bahwa
selalu ada cara untuk mendapatkan jumlah maksimum yang dapat dihasilkan oleh
sebuah perusahaan.
b.
Kedua, meskipun upaya mengoptimalkan nilai pemegang
saham mungkinmenjadi tujuan utama, namun ini bukan berarti merupakan
satu-satunya tujuan bagi banyak organisasi.
-
Risiko
Upaya sebuah
organisasi perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas sangat dipengaruhi oleh
kemauan pihak manajemen untuk mengambil risiko. Tingkat pengambilan risiko
sangat bervariasi, tergantung pada kepribadian atas masing-masing individu di
jajaran manajemen. Akan tetapi, selalu ada batas atas; sejumlah organisasi
perusahaan secara terang-terangan menyatakan bahwa tanggung jawab utama
manajemen adalah menjaga aset-aset perusahaan sedangkan profitabilitas menjadi
tujuan kedua.
-
Pendekatan Banyak
Stakeholder
Organisasi-organisasi
terlibat dalam tiga jenis pasar: pasar modal, pasar produk, dan pasar faktor.
Sebuah perusahaan mencari dana melalui pasar modal (capital market),
dimana para pemegang saham publik merupakan konstituennya yang sangat penting.
B.
KONSEP STRATEGI
Walaupun definisi berbeda satu sama
lain, ada kesepakatan umum bahwa strategi mendeskripsikan arah umum yang akan
dituju suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Strategi dapat ditemukan pada
dua tingkatan pada dua tingkatan: (1) strategi untuk organisasi keseluruhan,
dan (2) strategi unit bisnis dalam organisasi.
C.
STRATEGI TINGKAT KORPORAT
Strategi korporat adalah mengenai
keberadaan di tengah-tengah bauran binis yang tepat. Pada tingkat korporat,
masalahnya adalah: (1) definisi bisnis di mana perusahaan akan berpatisipasi,
dan (2) penugasan sumber daya antar bisnis-bisnis tersebut. Analisis strategi
tingkat korporat menghasilkan keputusan yang melibatkan bisnis yang akan
ditambah, bisnis yang akan dipertahankan, bisnis yang akan ditekankan, bisnis
yang akan dikurangi perhatiannya, dan bisnis yang didivestasi (dijual).
-
Perusahaan–perusahaan dengan
Industri Tunggal
Tingkat diversifikasi berhubungan dengan jumlah industri di mana perusahaan
tersebut beroperasi. Pada satu ekstren, perusahaan mungkin memiliki komitmen
total pada satu industri. Perusahaan yang menggunakan staregi industri tunggal
meliputi Maytag (peralatan rumah tangga besar), Wrigley(permen
karet), Perdue Farms (unggas), dan NuCor (baja).
Perusahaan industri tunggal menggunakan kompetensi intinya untuk mencapai
pertumbuhan dalam industri tersebut.
-
Perusahaan dengan
Diversifikasi yang Tidak Berhubungan
Pada ekstrem yang lain, ada perusahaan, seperti tekstron, yang beroperasi
dalam sejumlah industri yang berbeda. Tingkat keterkaitan mengacu pada hakikat
hubungan sinergi operasi lintas unit bisnis. Di sini hal tersebut mengacu pada
sinergi operasi lintas bisnis yang didasarkan pada kompetensi inti dan pada
pembagian sumber daya yang umum.
-
Perusahaan dengan
Diversifikasi yang Berhubungan
Kelompok lain terdiri dari perusahaan yang beroperasi dalam sejumlah
industri dan bisnisnya saling berhubungan satu sama lain melalui sinergi
operasi. Perusahaan-perusahaan ini disebut sebagai perusahaan dengan
diversifikasi yang berhubungan. Sinergi operasi terdiri dari dua jenis
hubungan lintas unit bisnis: (1) kemampuan untuk membagi sumber daya umum (2)
kemampuan kompetensi inti umum. Salah satu cara dengan mana perusahaan dengan
diversifikasi yang berhubungan menciptakan sinergi operasi adalah dengan
membuat dua atau lebih unit bisnis menggunakan sumber daya yang sama seperti
keuangan penjualan, fasilitas manufaktur, dan fungsi perbekalan.
-
Kompetensi Inti dan
Diversifikasi Korporat
Kompetensi inti adalah kemampuan yang digunakan oleh perusahaan untuk
mencapai kinerja yang lebih tinggi dan menambah nilai signifikan bagi
pelanggan. Oleh karena itu, pertumbuhan berbasis-kompetensi dan diversifikasi
mempunyai potensi untuk berhasil. Perusahaan dengan diversifikasi yang tidak
berhubungan, di lain pihak, tidak memiliki sinergi operasi. Sebagian besar
kegiatan usaha diversifikasi korporat yang gagal di masa lalu termasuk dalam
jenis ini.
-
Implikasi dari Desain Sistem
Pengendalian
Strategi korporat adalah satu rangkaian dengan strategi industri tunggal di
satu ujung spektrum dan diversifikasi yang tidak berhubungan di ujung lain
(diversifikasi yang berhubungan ada di tengah spektrum). Banyak perusahaan
tidak sesuai bila digolongkan ke salah satu dari tiga kelas ini.
D.
STRATEGI UNIT BISNIS
Strategi unit bisnis berkenaan
dengan bagaimana menciptakan dan memelihara keunggulan kompetitif dalam
masing-masing industri yang telah dipilih oleh suatu perusahaan untuk
berpartisipasi. Strategi unit bisnis tergantung pada dua aspek yang saling
berkaitan: (1) misinya (“apakah tujuan keseluruhannya?”) dan (2) keunggulan
kompetitifnya (“bagaimana sebaiknya unit bisnis bersaing dalam industrinya
untuk melaksanakan misinya?”).
-
Misi Unit Bisnis
Beberapa model perencanaan telah dikembangkan untuk membantu manajer
tingkat korporat dalam mengalokasikan sumber daya secara efektif. Model-model
ini menyarankan bahwa perusahaan memiliki unit-unit bisnis dalam beberapa
kategori, yang diidentifikasikan dengan misinya; strategi yang tepat untuk
setiap kategori tentu berbeda. Model-model misi unit bisnis:
a. Bangun
b. Pertahankan
c. Panen
d. Divestasi
-
Keunggulan Kompetitif Bisnis
Setiap unit bisnis harus mengembangkan keunggulan kompetitifnya untuk dapat
melaksanakan misinya. Tiga pertanyaan yang saling berkaitan harus
dipertimbangkan dalam mengembangkan keunggulan kompetitif unit bisnis. Pertama,
apa struktur industri di tempat unit bisnis beroperasi? Kedua, bagaimana unit
bisnis seharusnya mengekploitasi struktur industri? Ketiga, apa yang akan
menjadi basis keunggulan kompetitif unti bisnis?
a. Analisis Industri
Menurut porter, struktur industri harus dianalisis terkait dengan kekuatan
kolektif dari lima kekuatan persaingan:
1. Intensitas
persaingan di antara para pesaing yang ada.
2. Daya tawar
pelanggan.
3. Daya tawar
pemasok.
4. Ancaman dari
barang subtitusi.
5. Ancaman
pendatang baru yang masuk industri.
Ada tiga observasi yang dibuat
sehubungan dengan analisis industri:
1. Semakin kuat
lima kekuatan tersebut, semakin rendah kemungkinan profitabilitas dari industri
itu.
2. Bergantung
pada kekuatan relatif dari lima kekuatan itu, masalah strategi kunci yang
dihadapi oleh unit bisnis tersebut akan berbeda dari satu industri ke industri
yang lain.
3. Memahami
hakikat setiap kekuatan membantu perusahaan untuk merumuskan strategi efektif.
b. Keunggulan Bersaing Generik
Analisis lima kekuatan merupakan titik awal untuk mengembangkan keunggulan
persaingan karena ini membantu mengidentifikasi kesempatan dan ancaman dalam
lingkungan eksternal. Dengan pemahaman ini, Porter mengklaim bahwa unit bisnis
mempunyai dua cara generik untuk merespons terhadap kesempatan dalam lingkungan
eksternal dan mengembangkan keunggulan kompetitif yang berkesinambungan:
a.
Biaya rendah
b.
Diferensiasi.
No comments:
Post a Comment