Tuesday, April 8, 2014

REVENUE AND RECOGNITION

NATURE OF REVENUE
Terdapat beberapa sumber yang menjelaskan mengenai definisi dari pendapatan, diantaranya adalah menurut FASB dalam SFAC No. 6, IAI yang mengadopsi definisi dari IASC, dan APB No. 4. dari beberapa sumber tersaebut dapat didaftar beberapa kharakteristik yang membentuk pengertian pendapatan dan untung. Kharakteristik tersebut adalah kenaikan aset, operasi utama berlanjut, penurunan kewaiban, suatu entitas, produk perusahaan, pertukaran produk, menyandang beberapa nama, dan mengakibatkan kenaikan ekuitas. Pendapatan dapat diadakan ada jika terjadi suatu transaksi atau kejadian yang menaikkan aset atau menimbulkan aliran masuk kas. Paton dan Littleton menyebutkan transaksi, kejadian dan peristiwa yang dapat menambah aset, yaitu: transaksi pendanaan yang berasal dari kreditor dan investor, laba yang berasal dari kegiatan investasi, misalnya penjualan aset tetap, hadiah, donasi atau temuan, revaluasi aset yang telah ada, dan penyediaan dan / atau penyerahan produk (barang atau jasa). Pendefinisian pendapatan sebagai kenaikan aset merupakan pendefinisian dengan konsep aliran masuk.

RECOGNITION OF REVENUE
Pengakuan adalah pencatatan jumlah rupiah pendapatan secara formal ke dalam sistem pembukuan sehingga jumlah tersebut terrefleksi dalam statemen keuangan. Pendefinisian pendapatan harus dipisahkan dari pengetian pengakuan pendapatan. Pengakuan pendapatan tidak boleh menyimpang dari landasan konseptual. Oleh karena itu secara konseptual, pendapatan hanya diakui kalau memenuhi kualitas keterukuran dan keterandalan. Kualitas tersebut harus dioperasionalkan dalam bentuk kriteria pengakuan pendapatan. Untuk menjabarkan kriteria kualitas informasi menjadi kriteria pembentukan pendapatan, terdapat dua konsep penting yang perlu dipahami yaitu pembentukan pendapatan dan realisasi pendapatan. Pembentukan pendapatan merupakan suatu konsep yang berkaitan dengan masalah kapan dan bagaimana sesungguhnya pendapatan itu timbul atau menjadi ada. Konsep ini menyatakan bahwa pendapatan terbentuk, terhimpun atau terhak bersamaan dengan dan melekat pada seluruh atau totalitas proses berlangsungnya operasi perusahaan dan bukan sebagai hasil transaksi tertentu. Sementara itu, konsep Realisasi Pendapatan menjelaskan bahwa Pendapatan terjadi atau terbentuk pada saat produk selesai dikerjakan dan terjual langsung atau pada saat terjual atas dasar kontrak penjualan. Konsep realisasi pendapatan lebih berkaitan dengan masalah pengukuran pendapatan secara objektif dan lebih bersifat kriteria pengakuan daripada bersifat makna pendapatan. Untuk memenuhi kualitas keterukuran dan reliabilitas dan untuk memenuhi konsep dasar upaya dan hasil, kriteria pengakuan pendapatan didasarkan atas dua konsep yang saling melengkapi yaitu untuk dapat mengakui pendapatan, pembentukan pendapatan harus dikonfirmasi dengan realitas. FASB mengajukan dua kriteria pengakuan pendapatan yang keduanya harus dipenuhi, yaitu : terrealisasi atau cukup pasti terrealisasi, terbentuk/terhak. Meskipun harus dipenuhi, bobot pentingnya dua kriteria tersebut bisa berbeda untuk keadaan tertentu.

ANALYSIS OF CRITERIA FOR REVENUE RECOGNITION
-          Terukurnya nilai asset
Pendapat dapat dilihat sebagai arus masuk yang meningkatkan nilai total asset perusahaan, bersamaan dengan peningkatan ekuitas. Jadi, terukurnya nilai asset adalah criteria yang layak untuk mengakui pendapatan. Kebutuhan untuk pengukuran yang handal atau diversifikasi telah menyebabkan pendekatan konservatif untuk menilai asset. Posisi yang paling konservatif adalah bahwa peningkatan nilai aktiva harus dicatat pada saat benar-benar direalisasikan. 
-          Haruskah asset akan cair?
FASB menyatakan bahwa pendapatan dan keuntungan umumnya tidak diakui sampai direalisasi atau realisasi. Dalam kebanyakan kasus, entitas menerima asetdari transaksi penjualan dan nilai asset yang diterima adalh jumlah pendapatan dicatat. Pendapatan diwujudkan, menurut pandangan dominan, saat ini dibuktikan dengan penerimaan kas atau piutang, atau asset cair baru. Ini adalah sikap yang wajar untuk mengambil, mengingat bahwa pengakuan dapt dibuat oleh bisnis di setiap titik yang dianggap memenuhi criteria pengakuan yang lebih kompleks, sedangkan realisasi akan berlangsung hanya ketika kas atau setara dalam asset sebenarnya diterima oleh bisnis.
-          Kolektibilitas
Sebuah aspek dari criteria terukurnya adalah apakah kolektibilitas dari kas cukup terjamin. Terukurnya nilai asset berkaitan denga kolektibilitas mereka. Kolektibilitas adalah masalah penghakiman, biasanya didasarkan pada pengalaman sebelumnya perusahaan. Dalam definisi ini, ‘terukurnya’ berkaitan dengan kemampuan tujuan untuk memberikan nilai penjualan. ‘tujuan’ istilah  dapat secara luas diartikan sebagai ‘tidak memihak’, dan tunduk verifikasi oleh penyidik lain yang kompeten.
-          Adanya Transaksi
Ketika sebuah pihak eksternal dalam transaksi yang panjang menyatakan kesediaan untuk membayar harga yang diberikan untuk produk perusahaan, transaksi tersebut merupakan bukti obyektif dari peningkatan nilai perusahaan. Kita tdak boleh melupakan fakta bahwa keinginan untuk transaksi adalah karena kebutuhan untuk bukti obyektif. Mengapa kita membiarkan bisnis jual salah satu produk untuk merekam pendapatan, meskipun tidak ada transaksi di mana bisnis adalah peserta langsung? Jawabannya adalah bahwa profesi ini mengakui bahwa bukti obyektif cukup ada sebelum ada penjualan. Terlalul banyak contoh penggunaan harga pasar sebagai dasar penialaian saat ini ada untuk siapa pun untuk mengatakan bahwa harga pasar tidak merupakan bukti obyektif yang cukup. Tes transsaksi akan sesuai dalam sebagian besar kasus untuk memvalidasi pengakuan pendapatan.

SALES BASIS OF REVENUE RECOGNITION
-          Penjelasan Penjualan
Penjualan adalah penyerahan barang oleh penjual kepada pelanggan, atau jasa diserahkan. Seperti yang dinyatakan oleh Martin: Bukti veriable pendapatan sering terdiri dari sebuah transaksi penjualan eksternal, sehingga pendapatan tidak bisa biasanya dikenali sebelum titik penjualan. Dalam kebanyakan kasus, hak atas barang tidak lolos ke pelanggan karena pengertian hukum penjualan termasuk pengalihan hak. Salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan apakah penjualan telah dilakukan, tetapi tidak harus ditekankan sebagai pertimbangan utama, setidaknya dari sudut pandang akuntansi. Aturan bahwa penjualan terjadi ketika penjual memberikan barang kepada pelanggan adalah cukup sederhana. Dalam kas n us seperti itu, pengiriman tidak memaksa namun penjualan dapat dicatat. Jika risiko signifikan kepemilikan aset tetap, maka transaksi tersebutbukan penjualan dan pendapatan tidak diakui.

EXCEPTIONS TO SALES BASIS
Ada tiga pengecualian diterima prinsip pengakuan penjualan, yaitu :
1.      Pendapatan diakui selama produksi
2.      Pendapatan diakui pada akhir produksi
3.      Pendapatan diakui pada saat kas diterima setelah penjualan dibuat

Karena prinsip pengakuan berdasarkan permintaan bukti obyektif, pengecualian berhubungan dengan bukti yang cukup sebelum penjualan atau pada saat penjualan. 

1 comment:

  1. 1xbet - No 1xbet Casino | Live dealer casino online
    1xbet 바카라 is a reliable casino site that offers a great casino games 1xbet 먹튀 from the best software providers for the casino-roll.com regulated gambling markets. Rating: 8/10 · ‎Review wooricasinos.info by a Tripadvisor user worrione.com · ‎Free · ‎Sports

    ReplyDelete